Minggu, 02 Desember 2012

Subject: Bila Al Qur'an bisa bicara




 "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka  kekal di dalamnya." (QS Al A'raaf [7] : 36).
 Bila Al Qur'an bisa bicara!
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci. Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari. Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.
 Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku... 
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah... 
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu. Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
 
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau  lupa dimana menyimpannya. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa. Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian. Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
 
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.  Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau  baca Koran pagi atau nonton berita TV. Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa, Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...
 
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah). Di perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi. Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu. Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.
 
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai  kerja. Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu. Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun  kadang kau abaikan. Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
 
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku. Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV. Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.
 
Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari. Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.  Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali. Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu. Engkaupun kini  terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
 
Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan? Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba...... Engkau  akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya. Hanya dengan ayat-ayat  Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
 
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu... Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...  Dan akhirnya kubur senantiasa menunggu kedatanganmu. Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu. Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu. 
 
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati... Di kuburmu nanti.... Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Yang akan membantu engkau membela diri. Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat. Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu. Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu
 
Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci. Yang berasal dari  Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui. Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
 
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu... Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.  Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
 
Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
 
"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu,
 Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"

Sabtu, 01 Desember 2012

"Wahai Akhi"


wahai akhi....
bila kau mencintai kami jagalah pandanganmu kepada kami
dengan menundukkan pandanganmu saat berjumpa dengan kami
karena kami takut akan siksaNya karena ketidak tahuan kami

wahai akhi.....
bila kau mencintai kami jagalah lisanmu kepada kami
dengan tak berbicara dengan kami bila tak ada perlunya
karena kami sungguh takut akan siksaNya karena ketidak tahuan kami

wahai akhi....
bila kau mencintai kami jagalah kami agar tetap menjaga izzah dan iffah kami
dengan menjauhkan dirimu dari kami
karena kami sangat takut akan siksaNya yang sangat pedih

wahai akhi......
bila kau mencintai kami dengan mengatas namakan Alloh
ikutilah syari'atNya dengan baik
bila tidak tanyakanlah oleh dirimu
benarkah kau mencintai kami karena Alloh bukan karena nafsu sesaat

wahai akhi....
bila kau benar-benar mencintai kami
khitbatlah kami dengan cara yang ma'ruf
yang dicintai Alloh dan RasulNya

wahai akhi...
janganlah kau mengikuti nafsumu
bila kau mencintai kami karena Alloh
jauhi kami dan jangan dekati kami
bila belum halal antara kami denganmu

wahai akhi...
janganlah kau nodai cintamu karena Alloh
dengan menatap kami dan berbicara dengan kami

wahai akhi...
sungguh kami berharap mendapatkan seseorang yang taat kepada Alloh
seseorang yang mampu menjaga kehormatan orang yang ia cintai
seseorang yang takut akan siksaan Alloh yang sangat pedih
seseorang yang dapat menjaga izzah dan iffahnya seorang wanita

wahai akhi...
kami meminta jauhi kami
karena telah jelas tembok pemisah
antara kami denganmu

wahai akhi....
kami minta jauhi kami
karena kami tak butuh cinta yang dilandasi nafsu
bukan dilandasi syari'at Alloh

wahai akhi...
kami minta jauhi kami
karena kami tak ingin terjatuh dalam lumpur dosa
karena cinta yang tak halal

wahai akhi...
maafkan kami karena kami berusaha tegas
tegas terhadap diri kami sendiri
dan terhadap dirimu

wahai akhi...
maafkan kami karena kami berusaha menegakkan syari'atNya
karena kami adalah muslimah dan akan menjadi guru
guru bagi anak-anak kami nantinya

wahai akhi...
maafkan kami karena kami mencintai agama kami
karena itu kami akan berusaha untuk mengikutinya
dan melaksanakannya dengan baik


by: Ummu Abidah

"Wahai Ukhti "



wahai ukhti hidup ini tak mudah
penuh ujian dan rintangan kan menghadang
akan begitu banyak yang akan kau hadapi
janganlah kau takut bila itu adalah jalan yang kau pilih

wahai ukhti jalan ini tak selalu lurus
karena kau akan melihat jalan yang berbeda
yang indah namun akan menyakitimu
namun yakinlah akan keteguhan hatimu

wahai ukhti semua cinta hanyalah semu
tak ada yang abadi kecuali satu cinta
cinta Alloh terhadap hamba-hamba yang beriman
hamba yang rela berkorban tuk agamaNya

wahai ukhti janganlah bersedih saat Alloh mengujimu
karena itu adalah satu tanda Alloh mencintaimu
kau adalah salah satu umat yang Beliau cintai
kau adalah umat yang akan berjumpa denganNya bila engkau bersabar

wahai ukhti percayalah hanya kepadaNya
bahwa setiap syari'at yang Alloh berikan itu adalah baik bagimu
cintaNya terhadap hamba-hambaNya takkan pernah pudar
RahmatNya selalu ia curahkan tuk hamba-hambaNya

wahai ukhti setiap sakit yang kau rasakan adalah penawar atas dosamu
setiap derita yang kau rasakan adalah amal tuk mu diakhir nanti
setiap air mata yang kau keluarkan saat kau terluka
namun kau tetap tersenyum akan Ia balas dengan surgaNya

wahai ukhti cintaNya kepadamu sangatlah besar
karena itu janganlah engkau berusaha tuk menodai cintaNya
janganlah engakau duakan cintaNya
janganlah engkau perlihatkan kejelekanmu dihadapanNya
karena itu akan membuatNya murka

wahai ukhti semangatlah untuk terus berjalan diatas jalanNya
meski harus terus terluka dan menahan sakit
wahai ukhti semangatlah untuk tetap menegakkan syari'atNya
meski cercaan, hinaan terus kau dapati
wahai ukhti semangatlah untuk tetap tersenyum karenaNya
meski air matamu mengalir dalam sujudmu disepertiga malamNya
wahai ukhti semangatlah....!!!!!!
^_^